Mengelola Jejak Digital Dengan Baik

 Yuuk kelola Jejak Digital Dengan Baik

Pertemuan       : ke-2

GMLD                : 6

Hari / Tanggal  : Rabu, 3 Nopember 2021

Waktu                : 16.00 - 18.00

Narasumber      : Dedi Dwitagama

Moderator         : Helwiyah, M.Pd

Bismillahirrohmanirrohiim .....

Saya tidur siang karena akan mengikuti pelatihan GMLD dengan narasumber Pak Dedi Dwitagama. Eeehh malah bangunnya kesorean, pertemua

n sudah dimulai. Saya bingung, mulai dari mana yaa? disesi pembukaan, peserta diminta googling nama beliau. Yang suka instagram, boleh follow beliau. Yang suka youtube, dipersilahkan untuk subscriber channel beliau. Dan yang suka podcast, bisa masuk di link beliau  https://open.spotify.com/show/682AwWJf6kp1X8GfdJumED?si=56f21efb6b9d4d91 

Salah satu bentuk  jejak digital yang tidak akan bisa hilang adalah blog.  Beliau mengelola blog di Bloger dan wordpress sejak 2005. Salah satu link blog beliau yang bisa dikunjungi adalah https://dedidwitagama.wordpress.com/    Channel youtube beliau sudah di subscriber oleh 4300 orang dengan video sebanyak hampir 200.

Pada sesi tanyajawab, sharing dan pertanyaan akan dijawab melalui voicenote. Diawali dengan pertanyaan guru-guru paforit peserta pelatihan, sejak mulai bersekolah dari TK, SD, SLTP, SLTA, hingga  Perguruan Tinggi. Beberapa orang peserta langsung menyebutkan nama guru-guru paforit yang dikagumi sebagai orang yang luar biasa. Tapi mengapa saat di googling foto mereka tidak ada, nama mereka tidak ada di internet, padahal mereka adalah orang-orang hebat?   Mengapa mereka tidak ada jejak digitalnya?      Itu karena mereka dulu tidak serius mengelola jejak digitalnya. 

Hasil pencairan jejak digital DEDI DWITAGAMA di google, youtube, dan instagram.

Keunikan kita sebagai manusia bisa melejitkan nama kita. Salah satu caranya adalah dengan mengelola jejak digital kita. Meninggalkan conten di instagram, blog, website, facbook, youtube, atau podcast di media digital. 

Jejak digital itu bisa berupa karya tulis, karya foto, karya lukis, foto keluarga, cerita tentang keluarga, atau apa saja, karena sekarang ini dunia digital tidak terbatas. Walaupun kita berada di daerah pelosok sekalipun, tetap bisa berbagi lewat jejak digital. Kuncinya adalah pada niat memanfaatkan digital untuk kepentingan pekerjaan, meningkatkan kwalitas pekerjaan, dan menebarkan kebaikan.

Cara membuat jejak digital yang bisa diterima publik antara lain : dengan membuat tulisan atau video tentang bagaimana cara mengelola tumbuhan, atau mengabarkan kebaikan yang ada di sekolah kita, bisa juga mengabarkan tentang murid ABK yang mempunyai keunggulan pada bidang tertentu. Akhirnya publik jadi tahu di tempat anda ada sesuatu yang luar biasa. 

Tugas kita sekarang hanya mengelola jejak digital saja, seumpama kita menjejakkan kaki dipantai,  tidak ada ombak yang menghilangkan jejak kita, maka jejak itu akan terlihat oleh anak yang berjalan di belakang kita. Tetapi jika saat kita lewat langsung ada ombak yang menghilangkan jejak itu, bukan urusan kita lagi, yang penting kita sudah meninggalkan jejak. Andaikan itu jejak kebaikan, di baca oleh orang, insya Allah akan mendapat pahala selama dimanfaatkan untuk kebaikan oleh orang lain.

Jangan seperti lilin yang menerangi, kemudian mati dan hilanglah jejaknya. Jika ingin dikenang oleh anak cucu, maka khabarkan kebaikan yang ada dengan akun-akun digital anda, 

Trimakasih untuk materi sore ini Pak Dedi dan Bunda Ewi, good job ....



                                                                                                Lombok, 3 Nopember 2021



Comments

  1. Keren Bunda, mari kita tinggalkan jejak digital untuk dikenang anak cucu kita

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenal Penerbit Indie

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Mengembangkan Bakat dan Minat Melalui Dunia Digital