Konsep Buku Non Fiksi
Konsep Buku Non Fiksi
Pertemuan ke-17
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Mr. Bam's
Bismillahirrahmanirrahiim....
Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi ( Mantra OmJay yang sakti mandraguna )
Malam ini pertemuan dibuka Mr. Bams karena OmJay masih sakit. Teriring do'a tulus buat sang guru blogger semoga Allah mengangkat segala penyakit untuk kembali ke asalnya tanpa menyisakan satupun penyakit ditubuh beliau, Aamiin yaaRabb ....
" Berikan senyuman terbaik, agar semangat menggelora dalam diri serta orang-orang terkasih di sekeliling kita. Jangan lupa menyiapkan minuman hangat juga cemilan ...." adalah kalimat yang selalu ada jika Mr. Bams berkesempatan menjadi moderator.
Akhirnya sang narasumber memulai kata pembuka untuk materi pertemuan malam ini. Beliau adalah seorang alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Bersama delapan orang teman lainnya telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku itu telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Diantara Buku-buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara dan Meningkatkan Daya Saing Generasi. Beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan darinya sendiri. Ketakutan itu merendahkan potensi kita untuk menulis. Semangat untuk menulis kembali dikobarkan oleh beliau.
Bu Iin memberi beberapa contoh ketakutan yang di rasakan ketika mulai menulis buku seperti : takut tidak ada yang membaca, takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan, dan merasa karya orang lain lebih bagus. Karena ketakutan-ketakutan inilah yang sering membuat konyol seseorang yang akan memulai menulis.
Pada akhirnya di kelas menulis Om Jay inilah Bu Iin bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Keinginan untuk mulai belajar menulis semakin membara. Beliau yang semula minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan, itulah kesan yang didapat Ibu Iin.
Prof. Eko saya diibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberi banyak sekali pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa diperoleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.
Poynter menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian. Lecutan motivasi dalam diri yang semakin membakar semangat untuk menulis dan menulis.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis, semoga berkah yaaRabb ...
Sebelum menulis buku, setidaknya harus ada alasan yang kuat, mengapa kita ingin menjadi penulis, diantaranya : ingin mewariskan ilmu lewat buku, ingin rasanya punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline, ingin mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran.
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).
Proses penulisan buku terdiri dari lima langkah yaitu : Pratulis, Menulis Draf, Merevisi Draf, Menyunting Naskah, dan Menerbitkan.
** Langkah Pertama Pratulis : Menentukan tema, Menemukan ide, Merencanakan jenis tulisan, Mengumpulkan bahan tulisan, Bertukar pikiran, Menyusun daftar, Meriset, Membuat Mind Mapping, Menyusun kerangka.
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal diantaranya : pengalaman pribadi, pengalaman orang lain,berita di media massa, status fb, imajinasi, membaca buku dan lain-lain.
** Langkah kedua Menulis Draf :
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas.
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.
** Langkah ketiga Merevisi Draf :
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian.
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
** Langkah keempat Menyunting naskah ( KBBI dan PUEBI ) : Ejaan, Tata bahasa, Diksi, Data dan fakta, Legalitas dan norma. KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.
** Langkah kelima atau terakhir adalah Menerbitkan.
Dalam perjalanan menulis, tak bisa dipungkiri banyaknya hambatan dan godaan yang harus dihadapi, tapi banyak cara juga untuk mengatasinya, misalnya dengan banyak membaca, bisa juga dengan cara mencari inspirasi di lingkungan sekitar, disiplin menulis setiap hari, atau pergi ke pasar lalu masuk dapur memasak. Ini bisa menjadi mood booster untuk menulis.
Kalimat penutup sebagai penyemangat dari narasumber malam ini ....
TIAP KESEMPATAN YANG DIAMBIL ADALAH SEBUAH KESEMPATAN UNTUK MENANG. KESEMPATAN YANG KECIL SERINGKALI MERUPAKAN PERMULAAN KEPADA USAHA YANG BESAR.
Demikian resume malam ini, terimakasih yang banyak atas materi malam ini Ibu Iin dan Mr, Bams, sehat selalu...
Lombok, 18 Agustus 2021
Efektif padan berisi dan rapi. Mantaap
ReplyDeleteRapi, lengkap dan menginspirasi
ReplyDeleteKeren rapi
ReplyDeletetulisan yg lengkap dan menginspirasi... mantap bu
ReplyDeleteKita menang ketika selesaikan resume, dan akan lebih 'besar'ketika buku karya kita hadir di depan mata. Semoga.
ReplyDelete